Jendela Terbuka

Sebuah Film Pendek Asa Jatmiko
-draft-

JENDELA TERBUKA

Sinopsis:
Sebuah cita-cita dan harapan, mampu membuat sesorang berubah.
Cita-cita dan harapan yang buruk, membinasakan, meskipun bisa dilalui dengan kemudahan-kemudahan. Cita-cita dan harapan yang baik, menyelamatkan, meskipun harus dilalui dengan kesulitan-kesulitan.

SCENE 1
“Dari mana asal cita-cita? Dari mana lahirnya sebuah harapan? Itu pertanyaan yang kemudian muncul, setelah aku melalui hari-hariku. Hari-hari yang biasa. Teramat biasa. Tetapi kemudian aku memaknainya sebagai hari-hari yang luar biasa, hari-hari yang selalu istimewa. Dan rasanya tak ingin melewatkanya barang sehari saja. Sampai di situ, apakah aku telah memiliki cita-cita dan harapan?”
SUARA ITU MELATARBELAKANGI GAMBAR SHILUET. SEORANG ANAK LELAKI (PRAM) TENGAH MEMPERSIAPKAN BEKAL: SABUK, BELATI, KUNCI T, DAN IKAT RAMBUT HITAM.
BEBERAPA SAAT KEMUDIAN, TERDENGAR SUARA SIULAN DARI KAWANNYA DI SEBERANG JALAN.ANAK LELAKI ITU BERGEGAS MENGHAMPIRI. LALU DUA ANAK LELAKI ITU BERBONCENGAN NAIK SEPEDA MOTOR, MENEMBUS MALAM.

SCENE 2
WAJAH IBUNYA PRAM TENGAH MARAH-MARAH TERHADAP SUAMINYA. SEMENTARA SUAMINYA LEBIH BANYAK DIAM SAJA. IBUNYA PRAM MARAH KARENA:
TIDAK PUNYA UANG UNTUK BELANJA
DITAGIH HUTANG TETANGGA
LALU SEMAKIN MEMUNCAK KETIKA TAHU (SETELAH IA MEMANGGIL-MANGGIL PRAM DAN TIDAK ADA SAHUTAN) PRAM TIDAK ADA DI RUMAH.

SCENE 3
SUATU SIANG, PRAM SEDANG BERSAMA ANAK-ANAK KAMPUNG. MEREKA SEDANG BERMAIN BOWLING, DENGAN SUSUNAN KALENG SUSU.
SAMPAI SUATU KETIKA, BEBERAPA ANAK TERLIHAT BERKELAHI. SEORANG ANAK KECIL TELAH BERMAIN CURANG. PRAM TERGERAK UNTUK MEMBELA ANAK YANG LEBIH KECIL, DAN MENASEHATI ANAK YANG LEBIH BESAR UNTUK MENYUDAHI PERTENGKARAN. ANAK TERSEBUT TIDAK TERIMA, KARENA IA MERASA BENAR. MAKA PRAM DIKEROYOK MEREKA.
PRAM JATUH, DENGAN WAJAH LEBAM DAN BERDARAH. SEBELUM IA JATUH PINGSAN, IA MELIHAT SEORANG GADIS SEUSIANYA, MEMPERHATIKANNYA DARI BALIK JENDELA RUMAHNYA.
SISIPAN: GADIS ITU MENGOLESI OBAT MERAH, MEMBERSIHKAN LUKANYA, DAN KETIKA TIBA-TIBA PRAM TERSADAR, IA HENDAK DIBOPONG IBUNYA SENDIRI. PRAM BURU-BURU MENOLAKNYA. MALU. LALU IBUNYA MENYURUHNYA PULANG. DAN PRAM KEMBALI MELIHAT KE JENDELA ITU, GADIS ITU MASIH DI SANA, TERSENYUM KEPADANYA.

SCENE 4
PRAM DAN TEMANNYA, SEDANG DUDUK-DUDUK DI SEBUAH GAZEBO PINGGIR SAWAH. BERSAMA SEORANG LELAKI SETENGAH BAYA YANG SETENGAH MABUK.
LELAKI ITU TERLIHAT GEMBIRA MELIHAT HASIL CURIAN PRAM DAN TEMANNYA. IA MEMUJI MEREKA BERDUA SEBAGAI PEMBERANI. SEKALIGUS MENGINGATKAN MEREKA AGAR LEBIH BERHATI-HATI. LELAKI ITU CUKUP ADIL KETIKA MEMBAGI HASIL CURIAN. TIDAK INGIN MENANG SENDIRI.
LALU PRAM DISURUH BELAJAR MEROKOK. AWALNYA IA MENOLAK. TAPI KARENA DIDESAK TERUS, IA PUN MENCOBANYA. IA TERSEDAK BATUK SAAT MEROKOK.

SCENE 5
PRAM, IBUNYA DAN BAPAKNYA TENGAH BERKUMPUL. MEREKA MEMBAHAS SOAL PENCURIAN YANG TERJADI AKHIR-AKHIR INI.
PRAM DINASEHATI AGAR JANGAN IKUT-IKUTAN HAL-HAL YANG TIDAK BAIK SEPERTI ITU. PRAM MENGIYAKAN. IA SANGAT SOPAN DAN PATUH KEPADA ORANGTUANYA.
KETIKA IBUNYA MENGELUHKAN TIDAK PUNYA UANG, PRAM MENYODORKAN BEBERAPA LEMBAR UANG KEPADA IBUNYA. BAPAK DAN IBUNYA TERKEJUT, BINGUNG.

SCENE 6
SUATU SIANG, PRAM BERMAIN BOLA SENDIRIAN DI LAPANGAN YANG SEBELUMNYA BUAT BERMAIN BOWLING KALENG SUSU. IA SEBENARNYA BERHARAP UNTUK BISA MELIHAT KEMBALI WAJAH GADIS ITU.
BEBERAPA SAAT KEMUDIAN MEMANG MUNCUL WAJAH GADIS ITU DI BALIK JENDELA. MEMPERHATIKAN PRAM YANG TENGAH BERMAIN DENGAN BOLANYA.
PRAM MENCOBA MENDEKATI RUMAH ITU. LALU GADIS ITU MELEMPARKAN SESUATU KEPADANYA. PRAM MENGAMBILNYA, GULUNGAN KERTAS. IA MEMBUKA GULUNGAN KERTAS ITU, DAN BETAPA TERKEJUTNYA PRAM, KARENA GULUNGAN KERTAS ITU BERISI LUKISAN DIRINYA.
IA HENDAK BERTERIAK, TAPI GADIS ITU DENGAN JARI TELUNJUKNYA MENGISYARATKAN UNTUK DIAM. LALU HANYA TERSENYUM, DAN DENGAN TANGANNYA SEOLAH HENDAK MENGATAKAN LUKISAN ITU BUATMU.

SCENE 7
MALAM. PRAM MENULIS SEPUCUK SURAT:
“mengapa kamu menaruh perhatian kepadaku?
Mengapa kamu melukis tentang aku?
Mungkin kamu telah salah menilaiku. Karena aku tidak sebaik yang kamu sangka. Aku jahat.
Selama ini tak pernah ada seorangg pun yang memperhatikanku.
Kenapa tiba-tiba kamu mengganggu pikiranku?
Terimakasih ya
Ohya, namamu siapa?”

LALU DI HARI SELANJUTNYA IA KEMBALI KE RUMAH ITU, KE JENDELA DIMANA GADIS ITU SERING IA LIHAT. SAAT GADIS ITU SUDAH ADA DI BALIK JENDELA, IA MENERBANGKAN PESAWAT TERBANG KERTASNYA YANG BERISI SURATNYA ITU….

SCENE 8
MEMPERLIHATKAN AKTIVITAS SEHARI-HARI PRAM. ENTAH KENAPA, DI SETIAP MATANYA MELIHAT, DI SANA ADA BAYANGAN WAJAH GADIS ITU.
SUARA PRAM:
“Entah siapa namanya.
Aku hanya merasa aku lebih merasa hidup.
Mungkin karena aku telah punya harapan.
Mungkin karena kau telah punya citacita.
Tapi yang jelas, sekarang aku merasa tidak seorang seorang diri.”

END