Senin, 08 Februari 2021

KEMATIAN YANG LAIN

KEMATIAN YANG LAIN

Film Pendek





Penulis Naskah:
Asa Jatmiko

Tokoh:
- TARKAM
- AISYAH
- PAK COKRO
- BU COKRO
- PAK GURU


SCENE 1
VOICE OVER (VO)
AISYAH:
SETELAH kematian Ibu, ketika aku berumur 5 tahun, seharusnya aku menjadi lebih memperhatikan kesehatan Bapak. Tetapi aku telah ceroboh. Dan kecerobohanku selama bertahun-tahun, menurutku telah mempercepat kematian Bapak. (PAUSE: SEDIH)
Aku ingin ceritakan ini kepadamu, yang sebenarnya aku malu, agar kamu tidak seceroboh aku. Kehilangan orang-orang yang kita cintai, tak ubahnya kita kehilangan hidup kita sendiri.

TARKAM TENGAH MEMBERSIHKAN BECAKNYA DI HALAMAN RUMAH. TERDENGAR BATUKNYA YANG SEMAKIN PARAH. Di BAGIAN DALAM RUMAH (TAMPAK DARI HALAMAN) ANAKNYA TENGAH PERSIAPAN PJJ (PELAJARAN JARAK JAUH).

TARKAM
Ada pelajaran apa hari ini?

AISYAH
Bahasa Indonesia, Yah.

TARKAM (MEMBERIKAN UANG KE ANAKNYA)
Jangan lupa selesai pelajaran, belanja beras dan sayur di warung Mak Surti
.

AISYAH
Ya, Yah.

TARKAM KE BECAKNYA. MENDENGAR BATUK AYAHNYA YANG TERUS-MENERUS,
AISYAH MENDEKATI AYAH.

AISYAH (SAMBIL MEMBAWAKAN MASKER,
BOTOL KECIL HAND-SANITIZER, HANDUK DAN BOTOL MINUMAN AIR PUTIH)
Yah
sudah, ndak usah mbecak dulu hari ini. Sudah diminum obatnya?

TARKAM
Sudah habis.

AISYAH
Loh, koq ayah ndak bilang?

TARKAM
Sejak Pandemi Covid-19, kunjungan Puskesmas dibatasi. Mereka juga lagi fokus dengan Covid-19. Ndak apa-apa, lagi pula ayah juga sudah merasa lebih baik koq.

AISYAH
Ibu Kader? Nanti aku hubungi Ibu Kader.

TARKAM
Jangan ngundang orang sehat ke rumah kita. Juga jangan kamu datang ke sana, kita bawa penyakit saja, kita harus tahu diri.

AISYAH
Maksud Ayah?

TARKAM
Mereka membatasi pertemuan-pertemuan, termasuk kunjungan ke rumah-rumah. Ah, sudahlah. Kau belajar saja sana.

AISYAH
Ingat, Yah, 3M...

TARKAM
Yaa...

AYAH KEMUDIAN PERGI DENGAN BECAKNYA. ANAK KEMBALI MASUK RUMAH UNTUK PJJ.

SCENE 2
RUANG KELUARGA
COKRO. PAK COKRO SUDAH TENGAH BERSIAP MEETING WEBINAR DI DEPAN HANDPHONE-NYA.

PAK COKRO
Ya, cek cek...
Suara saya sudah b
isa terdengar, ya?
Baik, selamat siang semuanya. Saya senang sekali diundang untuk memberikan materi mengenai DAMPAK SOSIAL COVID-19 DAN SOLUSINYA. Peserta webinar dan panitia yang saya hormati... (TERPUTUS SUARA ISTRINYA)

BU COKRO
Pak, aku ke Kelurahan sebentar. Tadi Bu Lurah telpon..

PAK COKRO
(MENUNJUKAN KE HAPE BAHWA IA SEDANG WEBINAR)

BU COKRO
Oh, maaf... (MELIHAT KE HAPE, LANGSUNG MALU DAN KEMUDIAN BERGEGAS PERGI)

PAK COKRO
Maaf...
Kita lanjutkan, ya. Dari riset kecil saya mengenai data pasien Covid-19 kemudian data tingkat kemiskinan yang ada selama pandemi ini, menunjukan bahwa.... (PERLAHAN MULAI HILANG SUARA, CUT TO SCENE 3)

SCENE 3
AISYAH TENGAH MENGIKUTI PJJ. TERLIHAT DARI HAPE AISYAH, SEORANG GURU TENGAH MENGAJAR PELAJARAN BAHASA INDONESIA.

GURU
Unsur intrinsik dan eksintrik di dalam karya sastra, menjadi unsur penting dalam memahami karya sastra. Bagaimana konteksnya dengan keadaan masyarakat saat itu, bagaimana suasana perasaan penulisnya, dan sebagainya.

Sekarang, coba kalian buat sebuah cerita pendek, dengan tema "Kenormalan Baru di dalam Keluargaku"

AISYAH
Tanya Pak Guru. Ini fiksi atau fakta?

PAK GURU
Cerita pendek (cerpen) ini fiksi, setiap pembaca juga akan memahaminya sebagai fiksi. Meskipun, untuk membangun cerita itu bisa berasal dari imajinasi maupun fakta-fakta yang kalian temui.
Jelas, ya?

Baik, tugas bisa dikirimkan minggu depan melalui email, ya.

SESUDAH ITU, AISYAH MENGAMBIL HAPENYA. IA CHAT DENGAN TEMAN-TEMANNYA. KEMUDIAN MAIN MEDSOS: UPLOAD GAMBAR, MENULIS STATUS, DSB.

SCENE 4
TARKAM DUDUK DI DALAM BECAK NYA DI SEBUAH PEREMPATAN, MENUNGGU PENUMPANG. DARI JAUH IA NAMPAK MASIH BATUK-BATUK.

IBU COKRO DARI DALAM MOBIL SEMPAT MELIHAT TARKAM.
BU COKRO
Itu Pak Tarkam?
Duh, masa Allah, aku belum kunjungan ke rumahnya minggu ini.

Kita ke kelurahan dulu, aku sudah ditunggu Bu Lurah.

MOBIL BU COKRO TERUS MENUJU KE BALAI DESA.

BATUK TARKAM SEMAKIN MENJADI-JADI. PADA BATUK YANG ENTAH KEBERAPA KALI, IA SEPERTI SUDAH SEMAKIN LELAH, MEMBUKA MASKER NYA DAN DI MASKER NYA ADA BERCAK DARAH.

MELIHAT ITU, IA DENGAN PELAN KEMUDIAN MENGAYUH BECAKNYA PULANG KE RUMAH.

SCENE 5
DALAM RUMAH COKRO.

PAK COKRO
Ibu kan bisa mengirimkan obat itu lewat ojol.

BU COKRO
Obatnya bisa saya kirim, Pak. Tapi ngecek kondisi sakit TBC-nya Pak Tarkam, bagaimana
bisa kalau tidak datang menemuinya langsung.

PAK COKRO
Ini masih pandemi. Kita tidak tahu selain TBC, Pak Tarkam terpapar virus Corona atau tidak. Berbahaya buat Ibu kalau ke sana.

BU COKRO
Saya itu ya sudah pesan sama AISYAH, anaknya Pak Tarkam. Orang terdekat harus mau jadi PMO (pengawas minum obat). Tapi sejauh ini koq ya ndak ada kabar apapun. Saya itu jadi malah kuatir.

DISSOLVE TO
SCENE 6
AISYAH
AISYAH minta maaf, kelupaan menghubungi Ibu. Saya mau menghubungi, malah Ibu sudah sampai di sini.

BU COKRO
Aku juga minta maaf, datang terlambat, AISYAH. Seharusnya kita bisa menyembuhkan TBC, asal pasien mau disiplin minum obat secara teratur selama 6 bulan berturut-turut.
Kita tidak boleh lengah. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 ini, ancaman kematian penderita TBC semakin besar. TBC membuat kekebalan tubuh kita menurun, jika terpapar Covid-19 akan semakin memburuk keadaan.

SCENE 7
BU COKRO PAMIT, AISYAH MENGANTAR HINGGA HALAMAN DEPAN RUMAH. VO AISYAH
SETELAH Bapakku meninggal dunia karena TBC, seperti yang diderita Ibuku, aku seperti baru menyadari, hari-hari kemarin aku sebenarnya hidup untuk sekedar hidup. Hidup untuk bermain-main. Dan manakala aku ingin berbenah kembali, dadaku nyeri setiap batuk.

SETELAH BU COKRO PERGI, AISYAH BERDIRI MEMANDANGI KEPERGIAN BU COKRO. TIBA-TIBA DIA TERBATUK. (PAUSE: BATUK)
Aku ingin sehat, dan aku ingin teratur minum obat dengan disiplin. Aku menyesal telah ceroboh, sehingga tidak dapat menyelamatkan Ibu dan Bapak. Sekarang aku ingin menyelamatkan hidupku, dan mengisi hidup yang diberikan Tuhan melalui orangtuaku kepadaku dengan kehidupan yang lebih baik. Amin. 

 

TAMAT

Tidak ada komentar: