Selasa, 17 Desember 2019

"TYAS TAMPAH" dalam Puisi

TYAS TAMPAH
Karya: Asa Jatmiko


\tyas

cahaya di akarakar bambu pekarangan
batangbatangnya yang menari, memercikan biru
memilin hingga langit
di antara bintangbintang alit

ia, terbang mendekat, melesat meninggalkan gelap
berputarputar di atas bumi yang kamu diami
tua gurat tangan, menganyam tampahmu.
keruh mata, memandang lemah. menutup wajah.
seberkas cahaya itu sosok laksana cahaya.

semenjak itu kelahiran cahaya, merobek selaput gelap.
kecil. manther. pijar.
bunyibunyi yang turut membayi.
mereka sosoknya. meraba wujudnya.

kegelapan tercabik, laksana prahara.
riak-riak gelombang telaga menepi.
menepi. menuju batas sunyi.
permukaannya merentangkan diam
tanpa gerak, menyimpan gerak.
sunyi dan hening kembali berkuasa.

cahaya dan suara melindap senyap.
sunyi tyas, bertumbuh gadis remaja.
matanya telaga. rambutnya meliuk hutan cemara.
buah dadanya gunung kembar perkasa.



\jagat

di batang induk randu tyas terperosok
lingkar hidup, lingkaran pembatas.
ia onggok bayi, yang merupa utuh.
di atas tampah, rasa dan empat sudut menggila.
bergerak di ranah tampah, empunya.
meraih, melonjak, melindung, menghibur
di ranah tampah, terbuai ayunan sudutsudut.

tetumbuhan mendedah ke dalam.
mengacu pada kedalaman.
hidup, serumit perjalanan menuju kedalaman.
tapi kematian, semudah pucuk tunas menjangkau api.
kerapuhan mewabah mudah.

tyas lemah atas tampah.
empat kerabat, asing sekaligus dekat



\hilang

empat kerabat mengepungnya
kidung agung kejayaan jiwa masa lalu
gunung dan samudra yang akrab
langit yang dekat
dan sang guru sejati
yang selalu ada di dalam hatinya.

di sini semua tergelar.
kamu dapat melihat semua yang tergelar itu.
sekaligus menjadi bagian di dalamnya.
di sini semua tumbuh untuk kemudian rapuh.
semua terlahir untuk kemudian mati, di sini.
di tengahtengahnya hidup menjalar ke seluruh sudut dan sisi yang diingini.

jika tuhan adalah sesuatu dari mana kamu berasal,
maka ia adalah tanah air.
jika tuhan adalah sesuatu dari mana kamu ada,
maka ia adalah sang pencipta.
jika tuhan adalah sesuatu dari mana kamu hidup,
maka ia adalah sang sumber hidup.

kehidupan kita bukanlah kehidupan ekslusif.
kehidupan kita bukanlah kehidupan yang egois.
kehidupan kita juga bukanlah kehidupan
yang bisa memilih apa yang kita sukai saja.
hidup ini adalah pernyataan sikap: menerima segala.
menjadi kehidupan dalam kehidupan itu sendiri.
terimalah segalanya dengan segenap sukacita.

tyas
jangan bawa tampah sembarangan seperti itu
aduuh, gawat. bisa kuwalat.
duuh, akan ada apa lagi ini.


menjumpai orang-orang lapar
ia merasa lapar
perutnya membuncit, ia berjalan mengangkang.
mengandung dan melahirkan anak
ritual yang tak diinginkannya semenjak mula
dan di ujung malam, bayinya lenyap.
padam bagai senthir yang ditiup.
bunyi-bunyi entah, mendesing di udara.



\milah

gelap. dan matahari lindap ke bawah semak-semak.
orang-orang lamat bergerak, lambat.
lingkaranlingkaran azali yang selama ini dilupakannya.
coreng-moreng rupa dan warna.
tyas gila, ngungun di puncak dampar derita.

orangorang mengambil mikrophon, remote control,
laptop, bermacam telepon genggam, lalu para plastik.
orangorang menampi itu semua.
orangorang memilih dan memilah
sebagai sedarah satu tanah air: tempat pembuangan akhir.


sayup tampah ditabuh
imaji magi.
angan kahyangan.
serakan airmata ke tirta kahuripan.



\langgeng

suara sang sabda telah menjelma
terhampar dan tergelar sebagai bukti cintanya
dalam satu rentang ruang dan waktu
malam yang berembun hingga siang yang berbatu
pagi yang bercahaya hingga sore mengantar gulita

dimana kita tumbuh, tanah air yang mengasuh
dimana kita menjauh, tetap di dalam peluk dan rengkuh
dimana cahaya, cahaya, cahaya adalah sumber suaka
dimana suara, suara, suara adalah sumber sabda

remangremang sang tyas menimang rasa
harum seharum sang tyas mekarkan rasa
hingga saat itu tiba, tak ada lagi tangis nestapa
hanya hening wening dalam pelukan rasa sejati
      di tanah ini, semua akan kembali.


Kudus, 2016-2019

Pembaca Puisi:
Bambang Susanto, Teresa Rudiyanto dan Asa Jatmiko

























Tidak ada komentar: